TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga.
Makna 1 Samuel 2:7
Ayat ini adalah bagian dari doa Hana, seorang wanita yang sebelumnya mandul tetapi kemudian diberkati Tuhan dengan seorang anak, yaitu Samuel. Doa ini adalah ungkapan syukur dan pengakuan Hana atas kedaulatan Tuhan dalam kehidupan manusia.
Makna utama dari ayat ini adalah bahwa Tuhan berdaulat penuh atas segala keadaan manusia. Dia memiliki kuasa untuk mengubah nasib seseorang—menjadikan seseorang miskin atau kaya, merendahkan atau meninggikan seseorang sesuai dengan rencana-Nya. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup manusia tidak terlepas dari kehendak Tuhan.
Ayat ini juga mengajarkan tentang kerendahan hati dan kepercayaan kepada Tuhan. Manusia sering kali mengukur keberhasilan berdasarkan kekayaan atau status sosial, tetapi ayat ini mengingatkan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan.
Kekayaan, keberhasilan, atau kedudukan bukanlah hasil dari kekuatan atau kebijaksanaan manusia semata, tetapi karena campur tangan Tuhan. Demikian juga, ketika seseorang mengalami kesulitan atau keterpurukan, itu bukan berarti Tuhan meninggalkannya, tetapi mungkin Tuhan sedang mengerjakan sesuatu yang lebih besar dalam hidupnya.
Selain itu, ayat ini menekankan bahwa Tuhan dapat membalikkan keadaan kapan saja. Dia dapat mengangkat orang yang rendah, memberi berkat kepada yang setia, dan juga merendahkan mereka yang sombong. Ini mengingatkan bahwa hidup ini bukan tentang bergantung pada harta atau kedudukan, tetapi tentang hidup dalam takut akan Tuhan dan berserah kepada-Nya.
Pada akhirnya, 1 Samuel 2:7 mengajarkan bahwa segala sesuatu dalam hidup berada di tangan Tuhan. Sebagai manusia, kita harus tetap rendah hati dalam keberhasilan dan tetap percaya dalam kesulitan, karena Tuhan yang memegang kendali atas segalanya.