Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat
Ayat ini menekankan pentingnya kasih kepada Allah dan ketaatan terhadap-Nya. Maknanya adalah bahwa tindakan kita yang menaati perintah-perintah Allah adalah wujud dari kasih kita kepada-Nya. Ketaatan kepada perintah-perintah-Nya, yang tidak dianggap berat, adalah bagian integral dari hubungan kita dengan Allah.
Latar Belakang dan Tujuan Ditulisnya Injil Yohanes
- Penulis: Yohanes, salah satu rasul Yesus.
- Penerima: Orang Kristen di seluruh dunia, khususnya orang-orang yang sudah mengenal kisah Yesus.
- Waktu: Sekitar tahun 90-95 M, beberapa dekade setelah kematian dan kebangkitan Yesus.
Situasi Saat Itu
Pada saat itu, ada beberapa ajaran sesat yang menyangkal keilahian Yesus dan hubungannya dengan Allah Bapa. Beberapa orang Kristen juga masih bingung tentang identitas Yesus dan sifatnya. Oleh karena itu, Yohanes menulis Injil ini untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
- Munculnya ajaran sesat: Ada beberapa ajaran sesat yang menyangkal keilahian Yesus dan hubungannya dengan Allah Bapa.
- Kebingungan tentang Yesus: Beberapa orang Kristen masih bingung tentang identitas Yesus dan sifatnya.
Tujuan Penulisan
- Menyatakan keilahian Yesus: Yohanes ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan.
- Menyampaikan pengajaran Yesus yang lebih dalam: Yohanes ingin memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Yesus dan ajarannya.
- Memperkuat iman jemaat: Yohanes ingin memperkuat iman jemaat dalam menghadapi ajaran sesat dan kebingungan.
Ciri Khas Injil Yohanes
- Gaya bahasa yang teologis: Yohanes menggunakan gaya bahasa yang lebih teologis dibandingkan dengan Injil lainnya.
- Penekanan pada Yesus sebagai Anak Allah: Yohanes sering menyebut Yesus sebagai "Anak Allah" dan "Firman yang menjadi manusia."
- Banyak mukjizat yang dicatat: Yohanes mencatat lebih banyak mukjizat Yesus dibandingkan dengan Injil lainnya.
Injil Yohanes adalah buku yang memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Yesus dan ajarannya. Yohanes menekankan keilahian Yesus dan hubungannya dengan Allah Bapa. Buku ini juga memberikan penghiburan dan penguatan bagi jemaat yang sedang menghadapi ajaran sesat dan kebingungan.
Ringkasan
Latar belakang dan tujuan ditulisnya Injil Yohanes dalam Alkitab adalah untuk mengingatkan orang-orang Kristen tentang keilahian Yesus sebagai Putra Allah, Pendamaian Kristus, kehidupan kekal, Roh Kudus, dan ajaran-ajaran Juruselamat.
Injil Yohanes juga ditulis untuk membantu siswa mengenal Bapa Surgawi melalui pelayanan Putra-Nya, Yesus Kristus.
Injil Yohanes mencatat kesaksian Rasul Yohanes tentang ajaran-ajaran Juruselamat, termasuk Doa Syafaat yang agung yang diucapkan pada malam sebelum Dia menderita di Getsemani. Penulis ini merujuk pada dirinya sendiri sebagai "murid yang dikasihi-Nya" atau "murid yang dikasihi Yesus".
Tujuan utama penulisan Injil Yohanes adalah supaya orang percaya bahwa Yesus adalah Mesias / Kristus dan Anak Allah, dan oleh iman kepada Yesus mereka beroleh hidup yang kekal. Injil Yohanes ditujukan kepada orang-orang kristen di Efesus dan sekitarnya.