Seperti ada tertulis: Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.

Arti dan Makna 2 Korintus 9:9

Ayat ini adalah bagian dari surat Paulus kepada jemaat di Korintus, di mana ia sedang berbicara tentang pentingnya memberi dengan hati yang tulus dan murah hati. Dalam konteks ini, Paulus mengutip bagian dari kitab Mazmur (Mazmur 112:9) yang menekankan prinsip memberi yang berlimpah.

Makna dari ayat ini adalah bahwa prinsip Allah mengenai pemberian adalah berkaitan dengan kelapangan hati. Ketika seseorang memberi dengan murah hati dan berlimpah, Tuhan akan memberkati orang tersebut dengan berlimpah pula. Sebaliknya, jika seseorang memberi dengan hati yang sempit dan enggan, berkat yang diterima pun akan sedikit.

Ini adalah pengajaran tentang bagaimana cara memberi yang seharusnya. Paulus ingin mengingatkan jemaat bahwa Tuhan memperhatikan bukan hanya jumlah yang diberikan, tetapi sikap hati di balik pemberian tersebut.

Ayat ini juga menunjukkan hubungan antara tindakan memberi dan berkat dari Tuhan. Bukan berarti memberi hanya untuk memperoleh berkat materi, tetapi lebih pada sikap hati yang mencerminkan kasih dan ketaatan kepada Tuhan.

Ketika seseorang memberi dengan tulus, tanpa pamrih, dan dengan rasa syukur, maka Tuhan akan memberkati hidupnya dengan cara yang tidak selalu terukur dalam hal materi, tetapi juga dalam hal rohani dan kebahagiaan.

Paulus mengajarkan kepada jemaat di Korintus (dan kepada kita semua) untuk memberi dengan sukacita, karena Allah suka kepada orang yang memberi dengan hati yang gembira (2 Korintus 9:7). Ini menekankan bahwa pemberian yang dilakukan dengan kasih dan sukacita akan menghasilkan berkat dari Tuhan, baik untuk pemberi itu sendiri maupun bagi orang yang menerima.

Dengan demikian, 2 Korintus 9:9 mengingatkan kita bahwa memberi bukan hanya tentang jumlah materi yang diberikan, tetapi tentang sikap hati yang penuh kasih, sukacita, dan kerelaan untuk berbagi dengan sesama, yang akan membawa berkat dan kebaikan dari Tuhan.

Latar Belakang dan Tujuan Ditulisnya Kitab 2 Korintus

Sekitar setahun setelah surat pertamanya kepada jemaat di Korintus (1 Korintus), Rasul Paulus kembali menyapa mereka melalui Kitab 2 Korintus yang ditulisnya sekitar tahun 56 M. Jemaat di Korintus saat itu tengah dilanda berbagai persoalan, seperti perpecahan, ajaran sesat, dan keraguan terhadap kepemimpinan Paulus.

Didorong oleh kasih dan kepedulian, Paulus menulis surat ini untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut dan memperkuat iman jemaat. Ia ingin menjelaskan motivasinya yang tulus dan tanpa pamrih dalam melayani, membela rasulnya, dan mendorong jemaat untuk hidup selaras dengan ajaran Kristus.

Tujuan Utama Paulus Menggagas Kitab 2 Korintus

  • Memperkuat Iman Jemaat: Paulus bercita-cita untuk membantu jemaat di Korintus bertumbuh dalam iman mereka kepada Yesus Kristus. Ia mengingatkan mereka tentang kasih Allah yang tak terhingga dan janji keselamatan yang telah diberikan-Nya.
  • Menjelaskan Motivasinya: Di tengah keraguan beberapa orang di Korintus terhadap motivasinya, Paulus ingin menegaskan bahwa ia melayani dengan tulus dan tanpa pamrih, didorong oleh cintanya kepada Kristus dan jemaat.
  • Membela Rasulnya: Paulus dengan tegas membela otoritasnya sebagai rasul dan pemimpin jemaat. Ia menunjukkan bahwa ia memiliki karunia dan kuasa dari Allah untuk menjalankan tugasnya.
  • Mengatasi Perpecahan: Jemaat di Korintus terpecah menjadi beberapa kelompok yang saling bersaing. Paulus mendorong mereka untuk bersatu dan hidup dalam damai dan kasih.
  • Mendorong Persembahan: Jemaat di Korintus sedang mengumpulkan dana untuk membantu orang-orang Kristen miskin di Yerusalem. Paulus mendorong mereka untuk memberi dengan murah hati dan penuh sukacita.
  • Menentang Ajaran Sesat: Munculnya ajaran-ajaran sesat tentang keselamatan dan kehidupan Kristen di Korintus mendorong Paulus untuk menentang dengan tegas ajaran-ajaran tersebut dan menjelaskan kebenaran Injil.

Ciri Khas Kitab 2 Korintus

Kitab 2 Korintus memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari kitab-kitab lain dalam Alkitab. Berikut beberapa ciri khasnya:

1. Suasana yang Emosional

Kitab 2 Korintus ditulis dengan gaya yang lebih emosional dibandingkan dengan surat-surat Paulus lainnya. Hal ini dikarenakan situasi yang dihadapi jemaat di Korintus yang penuh dengan perpecahan, keraguan, dan ajaran sesat. Paulus mengungkapkan perasaannya dengan terbuka, seperti rasa sedih, marah, dan frustrasi. Namun, di balik semua itu, terlihat jelas kasih dan kepedulian Paulus yang mendalam kepada jemaat.

2. Struktur yang Unik

Struktur Kitab 2 Korintus tidak mengikuti pola yang umum ditemukan dalam surat-surat Paulus lainnya. Surat ini terkesan tidak terstruktur dan terkesan melompat-lompat dari satu topik ke topik lain. Hal ini kemungkinan dikarenakan Paulus menulis surat ini dalam beberapa kali kesempatan dan ingin menanggapi berbagai isu yang ada di jemaat Korintus.

3. Penggunaan Retorika yang Kuat

Paulus menggunakan berbagai teknik retorika untuk menyampaikan pesannya dengan kuat dan meyakinkan. Dia menggunakan perumpamaan, pertanyaan retoris, ironi, dan sarkasme untuk menggugah pikiran dan hati para pembacanya.

4. Pembelaan Diri Paulus

Di dalam Kitab 2 Korintus, Paulus secara terbuka membela diri terhadap berbagai tuduhan dan kritikan yang dialamatkan kepadanya. Dia menjelaskan motivasinya yang tulus dalam melayani, membela rasulnya, dan menunjukkan otoritasnya sebagai pemimpin jemaat.

5. Penekanan pada Kasih dan Kemurahan Hati

Salah satu tema utama dalam Kitab 2 Korintus adalah kasih dan kemurahan hati. Paulus mendorong jemaat untuk saling mengasihi, mengampuni, dan memberi dengan murah hati kepada orang lain. Dia juga menekankan pentingnya kasih Allah dalam kehidupan orang percaya.

6. Pesan yang Relevan

Meskipun ditulis dalam konteks budaya dan sejarah tertentu, pesan-pesan dalam Kitab 2 Korintus masih relevan hingga saat ini. Surat ini memberikan dorongan dan pengajaran yang berharga tentang iman, kasih, pengampunan, dan pelayanan kepada Tuhan.

2 Korintus adalah surat yang penuh dengan kasih, kepedulian, dan dorongan. Ciri khasnya yang unik menjadikannya salah satu kitab yang paling menarik dan kaya dalam Alkitab. Pesan-pesannya yang relevan terus menginspirasi dan menguatkan orang percaya di seluruh dunia.

Kitab 2 Korintus bagaikan surat yang penuh kasih, kepedulian, dan dorongan. Melalui surat ini, Paulus ingin membantu jemaat di Korintus untuk bertumbuh dalam iman mereka kepada Yesus Kristus dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Pesan dalam kitab ini masih relevan hingga saat ini, mengingatkan kita untuk selalu beriman teguh, hidup dalam kasih, dan melayani Tuhan dengan tulus.

Write A Comment