Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

Arti dan Makna Amsal 19:17

  • Memberi kepada orang miskin: Ayat ini mengajarkan pentingnya memberi kepada orang yang membutuhkan, terutama kepada mereka yang miskin. Tindakan memberi ini adalah suatu perbuatan yang dihargai oleh Tuhan. Itu bukan hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga merupakan bentuk kasih sayang kita terhadap sesama.
  • Meminjamkan kepada TUHAN: Walaupun kita memberi kepada manusia, Tuhan melihat tindakan itu sebagai memberi kepada-Nya. Dalam hal ini, Tuhan menganggap bahwa setiap bantuan yang kita berikan kepada orang miskin, sebenarnya kita berikan kepada-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa perbuatan baik kita kepada sesama juga merupakan perbuatan baik di hadapan Tuhan.
  • Balasan dari Tuhan: Ayat ini menjelaskan bahwa Tuhan akan membalas setiap perbuatan baik yang kita lakukan. Memberi kepada orang miskin tidak akan sia-sia, karena Tuhan berjanji akan memberi balasan yang baik bagi orang yang menunjukkan belas kasihan terhadap sesama. Balasan ini mungkin datang dalam berbagai bentuk berkat yang hanya Tuhan yang tahu.

Amsal 19:17 mengajarkan bahwa memberi kepada orang miskin atau membutuhkan adalah tindakan yang sangat dihargai oleh Tuhan dan akan mendatangkan berkat bagi kita. Jika kamu ingin mendalami lebih lanjut atau ada hal lain yang ingin ditanyakan, saya siap membantu!

Latar Belakang dan Tujuan Ditulisnya Kitab Amsal

Kitab Amsal, bagaikan permata yang berkilau di antara kitab-kitab Perjanjian Lama, menawarkan panduan berharga untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan bermoral. Di balik ayat-ayatnya yang penuh makna, tersimpan kisah menarik tentang latar belakang dan tujuan penulisannya.

Raja Salomo dan Kebijaksanaannya

Amsal diyakini ditulis oleh Raja Salomo, raja Israel yang terkenal dengan kebijaksanaannya yang luar biasa. Konon, Salomo menerima karunia kebijaksanaan dari Tuhan setelah ia menunjukkan kerendahan hati dan memilih kebijaksanaan daripada kekayaan dan kekuasaan.

Masa Penulisan

Para ahli memperkirakan bahwa Amsal ditulis antara tahun 971 dan 931 SM, pada masa kejayaan pemerintahan Salomo.

Tujuan Penulisan

Kitab Amsal ditulis dengan beberapa tujuan utama, yaitu:

  • Memberikan instruksi moral: Amsal bertujuan untuk menuntun umat Israel dalam menjalani kehidupan yang bermoral dan berkenan kepada Tuhan.
  • Menanamkan kebijaksanaan: Salomo ingin membagikan kebijaksanaannya kepada generasi penerus agar mereka dapat menjalani kehidupan yang bijaksana dan sukses.
  • Mendorong takut akan Tuhan: Amsal menekankan bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari kebijaksanaan dan kunci untuk menjalani kehidupan yang benar.

Berikut beberapa poin penting lainnya tentang latar belakang dan tujuan penulisan Kitab Amsal:

  • Amsal merupakan salah satu kitab Perjanjian Lama yang paling populer dan banyak dibaca.
  • Amsal telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dipelajari oleh orang-orang dari berbagai budaya dan agama.
  • Amsal masih relevan dengan masa kini karena menawarkan panduan universal untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan bermoral.

Karakteristik Kitab Amsal

  • Gaya bahasa puitis: Amsal menggunakan berbagai gaya bahasa puitis, seperti perumpamaan, metafora, dan paralelisme, untuk menyampaikan pesannya dengan cara yang menarik dan mudah diingat.
  • Ajaran praktis: Amsal berisi banyak ajaran praktis tentang berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan antar manusia, pekerjaan, keuangan, dan pendidikan.
  • Penggunaan kata-kata bijak: Amsal kaya akan kata-kata bijak yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan.

Struktur Kitab Amsal

Amsal dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama:

  1. Pengantar (Amsal 1:1-9): Bagian ini memperkenalkan tujuan dan manfaat dari Amsal.
  2. Koleksi Amsal Salomo (Amsal 1:10-22:16): Bagian ini berisi kumpulan amsal yang diajarkan oleh Salomo.
  3. Koleksi Amsal Orang Bijak (Amsal 22:17-24:34): Bagian ini berisi kumpulan amsal dari orang-orang bijak lainnya.
  4. Kata-kata Agur (Amsal 30:1-33): Bagian ini berisi amsal-amsal dari Agur, putra Yake.
  5. Kata-kata Lemuel (Amsal 31:1-9): Bagian ini berisi nasihat dari seorang ibu kepada putranya tentang bagaimana memilih seorang istri yang baik.

Kitab Amsal merupakan sumber kebijaksanaan yang tak ternilai bagi mereka yang ingin menjalani kehidupan yang benar, bermoral, dan sukses. Ajaran-ajaran praktis dan kata-kata bijak dalam Amsal dapat memberikan panduan dan arahan dalam menghadapi berbagai situasi dan rintangan dalam hidup.

 

Write A Comment