Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah. Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.

Arti dan Makna Amsal 21:19-20

Ayat pertama, “Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah,” mengajarkan bahwa hidup dalam damai jauh lebih berharga daripada kenyamanan materi. Tinggal di padang gurun berarti hidup dalam kesulitan, tetapi itu masih lebih baik daripada hidup dalam rumah yang penuh dengan pertengkaran. Ini bukan hanya berbicara tentang hubungan suami-istri, tetapi juga tentang bagaimana suasana hati seseorang bisa sangat mempengaruhi kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat kedua, “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya,” menunjukkan bahwa kebijaksanaan dalam mengelola berkat yang diberikan Tuhan akan membawa kelimpahan dan kestabilan.

Orang bijak tidak hanya bekerja keras untuk memperoleh harta, tetapi juga mengelolanya dengan bijaksana. Sebaliknya, orang yang bebal cenderung menghambur-hamburkan kekayaan tanpa berpikir panjang, yang akhirnya membawa mereka kepada kemiskinan dan kesulitan.

Kedua ayat ini bersama-sama memberikan pelajaran penting tentang nilai kedamaian dalam hubungan dan tanggung jawab dalam mengelola kehidupan. Tidak ada gunanya memiliki kekayaan jika rumah penuh dengan pertengkaran.

Sebaliknya, kebijaksanaan dan pengendalian diri dalam hubungan serta keuangan akan membawa kebahagiaan yang sejati dan berkelanjutan.

Latar Belakang dan Tujuan Ditulisnya Kitab Amsal

Kitab Amsal, bagaikan permata yang berkilau di antara kitab-kitab Perjanjian Lama, menawarkan panduan berharga untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan bermoral. Di balik ayat-ayatnya yang penuh makna, tersimpan kisah menarik tentang latar belakang dan tujuan penulisannya.

Raja Salomo dan Kebijaksanaannya

Amsal diyakini ditulis oleh Raja Salomo, raja Israel yang terkenal dengan kebijaksanaannya yang luar biasa. Konon, Salomo menerima karunia kebijaksanaan dari Tuhan setelah ia menunjukkan kerendahan hati dan memilih kebijaksanaan daripada kekayaan dan kekuasaan.

Masa Penulisan

Para ahli memperkirakan bahwa Amsal ditulis antara tahun 971 dan 931 SM, pada masa kejayaan pemerintahan Salomo.

Tujuan Penulisan

Kitab Amsal ditulis dengan beberapa tujuan utama, yaitu:

  • Memberikan instruksi moral: Amsal bertujuan untuk menuntun umat Israel dalam menjalani kehidupan yang bermoral dan berkenan kepada Tuhan.
  • Menanamkan kebijaksanaan: Salomo ingin membagikan kebijaksanaannya kepada generasi penerus agar mereka dapat menjalani kehidupan yang bijaksana dan sukses.
  • Mendorong takut akan Tuhan: Amsal menekankan bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari kebijaksanaan dan kunci untuk menjalani kehidupan yang benar.

Berikut beberapa poin penting lainnya tentang latar belakang dan tujuan penulisan Kitab Amsal:

  • Amsal merupakan salah satu kitab Perjanjian Lama yang paling populer dan banyak dibaca.
  • Amsal telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dipelajari oleh orang-orang dari berbagai budaya dan agama.
  • Amsal masih relevan dengan masa kini karena menawarkan panduan universal untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan bermoral.

Karakteristik Kitab Amsal

  • Gaya bahasa puitis: Amsal menggunakan berbagai gaya bahasa puitis, seperti perumpamaan, metafora, dan paralelisme, untuk menyampaikan pesannya dengan cara yang menarik dan mudah diingat.
  • Ajaran praktis: Amsal berisi banyak ajaran praktis tentang berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan antar manusia, pekerjaan, keuangan, dan pendidikan.
  • Penggunaan kata-kata bijak: Amsal kaya akan kata-kata bijak yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan.

Struktur Kitab Amsal

Amsal dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama:

  1. Pengantar (Amsal 1:1-9): Bagian ini memperkenalkan tujuan dan manfaat dari Amsal.
  2. Koleksi Amsal Salomo (Amsal 1:10-22:16): Bagian ini berisi kumpulan amsal yang diajarkan oleh Salomo.
  3. Koleksi Amsal Orang Bijak (Amsal 22:17-24:34): Bagian ini berisi kumpulan amsal dari orang-orang bijak lainnya.
  4. Kata-kata Agur (Amsal 30:1-33): Bagian ini berisi amsal-amsal dari Agur, putra Yake.
  5. Kata-kata Lemuel (Amsal 31:1-9): Bagian ini berisi nasihat dari seorang ibu kepada putranya tentang bagaimana memilih seorang istri yang baik.

Kitab Amsal merupakan sumber kebijaksanaan yang tak ternilai bagi mereka yang ingin menjalani kehidupan yang benar, bermoral, dan sukses. Ajaran-ajaran praktis dan kata-kata bijak dalam Amsal dapat memberikan panduan dan arahan dalam menghadapi berbagai situasi dan rintangan dalam hidup.

 

 

Write A Comment