Amsal 22:29 TB

Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Arti dan Makna Amsal 22:29

Pernahkah Anda melihat seseorang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina. (Amsal 22:29)

Kata “cakap” dalam bahasa Ibrani menggunakan kata “Mahir”. Kata “Mahir” disini memiliki pengertian, spontan, tetapi tidak cepat yang ngawur atau asal-asalan, tetapi cepat karena sudah terlatih, karena sudah melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu yang sangat lama, sehingga ia menjadi orang yang terampil dalam mengerjakannya. Jadi, sangat jelas bahwa orang-orang yang mahir dan terampil akan dicari oleh raja, dan mereka akan ditempat bekerja di istana raja.

Ezra 7:6 mengisahkan tentang Ezra, seorang ahli kitab yang mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Ezra diberkati oleh raja dan dilindungi oleh TUHAN, Allahnya.

Hikmat dari kitab Amsal, supaya kita sampai pada tahap mahir atau cakap:

Bekerja untuk melayani sesama

  • “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.” (Amsal 10:4)
  • Kaya adalah suatu kondisi di mana kita saling melayani satu sama lain untuk kebaikan bersama. Pekerjaan menjadi sarana untuk mengasihi sesama.

Bekerja dengan fokus

  • “Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan.” (Amsal 28:19)
  • Kitab Amsal mengaitkan kehidupan yang tidak produktif dengan kata ‘malas’. Orang yang malas digambarkan lambat untuk mulai, setelah mulai tidak diselesaikan.

Kasih itu selalu berwujud; dan pekerjaan orang Kristen itu tidak lebih dan tidak kurang adalah iman dan kasih yang hidup, sama seperti bunga adalah tanda kehidupan dari musim semi. Mari kita menjadikan setiap pekerjaan dan tanggung jawab kita sebagai mimbar pelayanan kita setiap hari.

Latar Belakang dan Tujuan Ditulisnya Kitab Amsal

Kitab Amsal, bagaikan permata yang berkilau di antara kitab-kitab Perjanjian Lama, menawarkan panduan berharga untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan bermoral. Di balik ayat-ayatnya yang penuh makna, tersimpan kisah menarik tentang latar belakang dan tujuan penulisannya.

Raja Salomo dan Kebijaksanaannya

Amsal diyakini ditulis oleh Raja Salomo, raja Israel yang terkenal dengan kebijaksanaannya yang luar biasa. Konon, Salomo menerima karunia kebijaksanaan dari Tuhan setelah ia menunjukkan kerendahan hati dan memilih kebijaksanaan daripada kekayaan dan kekuasaan.

Masa Penulisan

Para ahli memperkirakan bahwa Amsal ditulis antara tahun 971 dan 931 SM, pada masa kejayaan pemerintahan Salomo.

Tujuan Penulisan

Kitab Amsal ditulis dengan beberapa tujuan utama, yaitu:

  • Memberikan instruksi moral: Amsal bertujuan untuk menuntun umat Israel dalam menjalani kehidupan yang bermoral dan berkenan kepada Tuhan.
  • Menanamkan kebijaksanaan: Salomo ingin membagikan kebijaksanaannya kepada generasi penerus agar mereka dapat menjalani kehidupan yang bijaksana dan sukses.
  • Mendorong takut akan Tuhan: Amsal menekankan bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari kebijaksanaan dan kunci untuk menjalani kehidupan yang benar.

Berikut beberapa poin penting lainnya tentang latar belakang dan tujuan penulisan Kitab Amsal:

  • Amsal merupakan salah satu kitab Perjanjian Lama yang paling populer dan banyak dibaca.
  • Amsal telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dipelajari oleh orang-orang dari berbagai budaya dan agama.
  • Amsal masih relevan dengan masa kini karena menawarkan panduan universal untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan bermoral.

Karakteristik Kitab Amsal

  • Gaya bahasa puitis: Amsal menggunakan berbagai gaya bahasa puitis, seperti perumpamaan, metafora, dan paralelisme, untuk menyampaikan pesannya dengan cara yang menarik dan mudah diingat.
  • Ajaran praktis: Amsal berisi banyak ajaran praktis tentang berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan antar manusia, pekerjaan, keuangan, dan pendidikan.
  • Penggunaan kata-kata bijak: Amsal kaya akan kata-kata bijak yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan.

Struktur Kitab Amsal

Amsal dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama:

  1. Pengantar (Amsal 1:1-9): Bagian ini memperkenalkan tujuan dan manfaat dari Amsal.
  2. Koleksi Amsal Salomo (Amsal 1:10-22:16): Bagian ini berisi kumpulan amsal yang diajarkan oleh Salomo.
  3. Koleksi Amsal Orang Bijak (Amsal 22:17-24:34): Bagian ini berisi kumpulan amsal dari orang-orang bijak lainnya.
  4. Kata-kata Agur (Amsal 30:1-33): Bagian ini berisi amsal-amsal dari Agur, putra Yake.
  5. Kata-kata Lemuel (Amsal 31:1-9): Bagian ini berisi nasihat dari seorang ibu kepada putranya tentang bagaimana memilih seorang istri yang baik.

Kitab Amsal merupakan sumber kebijaksanaan yang tak ternilai bagi mereka yang ingin menjalani kehidupan yang benar, bermoral, dan sukses. Ajaran-ajaran praktis dan kata-kata bijak dalam Amsal dapat memberikan panduan dan arahan dalam menghadapi berbagai situasi dan rintangan dalam hidup.

 

Write A Comment