Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya, hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri. Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Arti dan Makna Filipi 2:3-4
Surat Filipi ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi, yang saat itu sedang menghadapi berbagai tantangan. Dalam pasal ini, Paulus mengajarkan prinsip kerendahan hati dan kepedulian sebagai dasar dari kehidupan Kristen, terutama dalam pelayanan dan hubungan dengan sesama.
1. Menolak Egoisme dan Kesombongan
Paulus secara tegas memperingatkan bahwa dalam hidup ini, kita tidak boleh terjebak dalam mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Dunia sering mengajarkan bahwa kita harus mengutamakan diri sendiri, mencari penghargaan, dan berusaha menjadi yang terbaik demi pengakuan orang lain. Namun, Paulus menekankan bahwa pola pikir seperti ini tidak mencerminkan kasih Kristus.
2. Mempraktikkan Kerendahan Hati
Sikap rendah hati bukan berarti menganggap diri kita tidak berharga, tetapi menyadari bahwa kita bukanlah pusat dari segalanya. Menganggap yang lain lebih utama daripada diri sendiri bukan berarti meremehkan diri sendiri, tetapi bersedia mengutamakan kepentingan orang lain dengan sikap penuh kasih dan pelayanan.
3. Kepedulian terhadap Orang Lain
Ayat ini juga mengingatkan kita agar tidak hanya fokus pada kepentingan sendiri, tetapi juga memperhatikan kepentingan orang lain. Ini bukan berarti kita mengabaikan diri sendiri, tetapi belajar untuk peduli, membantu, dan mendukung sesama, sebagaimana Kristus telah melakukan bagi kita.
Aplikasi dalam Kehidupan
- Jangan mencari penghargaan atau pujian dalam pelayanan, tetapi lakukan semuanya dengan tulus demi kemuliaan Tuhan.
- Bersikap rendah hati, tidak merasa lebih baik dari orang lain, tetapi menghargai dan mendukung mereka.
- Memperhatikan orang lain, tidak hanya fokus pada kebutuhan dan keinginan pribadi, tetapi juga peduli terhadap mereka yang ada di sekitar kita.
Ayat ini adalah panggilan bagi kita untuk hidup dengan kasih dan kerendahan hati, mengikuti teladan Yesus yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Ketika kita hidup untuk saling melayani dan memperhatikan satu sama lain, kita mencerminkan hati Tuhan di dunia ini.