Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: ‘Berbahagialah kamu yang sekarang ini miskin, karena kamu lah yang mempunyai Kerajaan Allah.

Arti dan Makna Lukas 6:20

Ayat ini merupakan bagian dari Khotbah di Bukit, di mana Yesus menyampaikan serangkaian ucapan berbahagia yang sering disebut sebagai “Berkat Terbalik”. Makna dari Lukas 6:20 sangat dalam, karena Yesus tidak hanya berbicara kepada orang-orang yang fisiknya miskin, tetapi juga memberikan sebuah perspektif baru tentang bagaimana Allah memandang keadaan orang miskin.

Pada masa itu, orang miskin sering dipandang rendah atau dianggap terkutuk karena kesulitan ekonomi mereka, dan banyak orang berpikir bahwa kemiskinan itu adalah hasil dari dosa atau hukuman Tuhan. Namun, Yesus justru mengucapkan berkat kepada orang miskin, membalikkan pandangan masyarakat pada umumnya.

Ia menyatakan bahwa orang miskin, yang seringkali terpinggirkan, justru memiliki Kerajaan Allah. Ini menunjukkan bahwa kekayaan duniawi tidak menjamin kedekatan dengan Allah, sementara kemiskinan, dalam konteks ini, mengindikasikan ketergantungan total pada Allah dan kerendahan hati yang diterima di hadapan-Nya.

Pesan Yesus di sini bukan untuk memuji kemiskinan itu sendiri, melainkan untuk mengingatkan bahwa dalam Kerajaan Allah, nilai-nilai duniawi tidaklah sama. Kekayaan dan status sosial tidak menentukan siapa yang mendapat berkat Tuhan.

Sebaliknya, orang miskin—yang sering kali lebih bergantung pada Allah—memiliki tempat yang istimewa di mata Tuhan. Yesus mengajak umat-Nya untuk tidak melihat kemiskinan sebagai kutukan, tetapi sebagai kondisi yang, dengan sikap yang benar, dapat membawa mereka lebih dekat kepada Kerajaan Allah.

Dengan demikian, Lukas 6:20 mengingatkan kita untuk tidak mengutamakan kekayaan materi, tetapi lebih menilai kedekatan kita dengan Allah yang bergantung pada hati yang rendah hati, penuh iman, dan bergantung pada-Nya.

Latar Belakang dan Tujuan Ditulisnya Injil Lukas

Injil Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Latar belakang penulisan Injil Lukas berkaitan erat dengan kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus serta pertumbuhan gereja perdana.

Tujuan utama penulisan Injil ini adalah untuk memberikan catatan yang akurat dan terperinci tentang kehidupan, ajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, serta untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang iman Kristen kepada pembaca.

Tujuan

Lukas menulis Injil ini untuk:

  • Memberikan catatan sejarah yang akurat tentang Yesus: Lukas ingin meluruskan kesalahpahaman dan memberikan informasi yang tepercaya tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
  • Menjelaskan ajaran Yesus: Lukas ingin membantu orang-orang, terutama Teofilus, memahami ajaran Yesus dengan lebih jelas, termasuk bagaimana Yesus menggenapi nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama.
  • Memperkuat iman jemaat: Lukas ingin meneguhkan iman orang Kristen di tengah penganiayaan dan kesalahpahaman.

Konteks Sejarah

Injil Lukas ditulis sekitar tahun 60-80 Masehi, setelah Injil Matius dan Markus. Ini adalah periode di mana gereja sedang berkembang pesat, dan Lukas ingin menyediakan catatan yang akurat tentang kehidupan Yesus untuk memperkuat iman dan ajaran gereja yang baru.

Ciri Khas Injil Lukas

  • Gaya bahasa yang terstruktur dan terencana: Lukas menulis dengan gaya bahasa yang sistematis dan terstruktur, seperti seorang sejarawan.
  • Penekanan pada kasih dan belas kasihan Yesus: Lukas menekankan bagaimana Yesus menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada orang-orang miskin, terpinggirkan, dan berdosa.
  • Banyak kisah yang unik: Lukas mencatat kisah-kisah yang tidak ditemukan dalam Injil lain, seperti kisah Natal dan kisah perempuan Samaria.

Secara keseluruhan, Injil Lukas memberikan informasi penting tentang Yesus dan ajarannya. Lukas menekankan kasih dan belas kasihan Yesus, dan memberikan penguatan bagi orang Kristen di tengah tantangan.

Poin penting di dalamnya

  1. Injil Lukas adalah Injil terpanjang dan paling terstruktur.
  2. Injil ini sering disebut "Injil untuk orang-orang terbuang" karena fokusnya pada kasih
  3. Yesus kepada orang-orang yang terpinggirkan.
  4. Injil Lukas adalah sumber utama informasi tentang masa kecil Yesus.

Renungan

  • Apa yang paling Anda pelajari tentang Yesus dari Injil Lukas?
  • Bagaimana Injil Lukas dapat membantu Anda dalam hidup Anda?
  • Bagaimana Anda dapat membagikan pesan Injil Lukas dengan orang lain?

Ringkasan

Latar belakang dan tujuan ditulisnya Injil Lukas dalam Alkitab adalah untuk memberitakan sejarah Yesus yang benar, yang didasarkan pada kesaksian orang yang sudah melihat dan mendengar langsung mukjizat dan pengajaran Yesus. Injil Lukas ditulis oleh Lukas, seorang tabib Yunani yang mengikut Paulus di Troas.

Tujuan penulisan Injil Lukas adalah untuk menyediakan basis sejarah dari pengaharapan orang-orang Kristen, bahwa apa yang telah diajarkan sungguh benar. Injil ini ditulis pada antara tahun 63 sampai 68 M, yaitu sebelum kejatuhan Yerusalem.

Latar belakang dan tujuan ditulisnya Injil Lukas adalah untuk menyediakan sejarah Yesus yang benar, mengingatkan orang-orang Kristen tentang keilahian Yesus sebagai Putra Allah, Pendamaian Kristus, kehidupan kekal, Roh Kudus, dan ajaran-ajaran Juruselamat. Injil Lukas ditulis untuk membantu siswa mengenal Bapa Surgawi melalui pelayanan Putra-Nya, Yesus Kristus.