Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
Arti dan Makna Maleakhi 3:17 TB
Ayat ini mengandung janji Allah kepada umat-Nya, menyatakan kasih dan perlindungan-Nya yang kekal bagi mereka yang setia kepada-Nya. Mari kita bahas lebih dalam:
Kitab Maleakhi ditulis pada masa setelah pembuangan bangsa Israel ke Babel. Mereka sudah kembali ke tanah air, namun kehidupan rohani dan moral mereka merosot. Maleakhi, nabi terakhir Perjanjian Lama, menyerukan umat untuk bertobat dan kembali taat pada hukum Allah.
Perikop
- “Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri” – Ini menekankan hubungan intim Allah dengan umat-Nya. Mereka bukan hanya hamba, tetapi harta milik yang berharga, dipisahkan untuk tujuan khusus.
- “pada hari yang Kusiapkan” – Ini merujuk kepada masa depan, saat pemulihan dan penghakiman. Allah akan memurnikan umat-Nya.
- “Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia” – Gambaran ini menunjukkan kasih dan kepedulian Allah yang lembut kepada umat-Nya. Dia memperhatikan mereka dengan kasih sayang yang sama seperti seorang ayah kepada anak yang taat.
Arti dan Makna
Ayat ini menyampaikan beberapa pesan kunci:
- Kasih dan kesetiaan Allah yang tak terputus – Terlepas dari ketidaktaatan masa lalu bangsa Israel, Allah berjanji untuk mengembalikan mereka kepada kasih karunia-Nya dan memperlakukan mereka dengan belas kasih.
- Pentingnya ketaatan dan kesetiaan – Kasih dan berkat khusus Allah disediakan bagi mereka yang tetap setia pada jalan-Nya.
- Janji pemulihan masa depan – Ayat ini mengisyaratkan tentang kedatangan Mesias dan pendirian kerajaan Allah, di mana umat-Nya akan mengalami kasih dan perlindungan penuh dari-Nya.
Pelajaran yang Dapat Dipetik
Ayat ini menawarkan harapan dan semangat kepada orang percaya saat ini. Ini mengingatkan kita bahwa kasih Allah tidak goyah, dan Dia ingin memiliki hubungan yang dekat dengan kita. Ketika kita mengikuti jalan-Nya dan tetap setia kepada-Nya, kita dapat mengalami kasih karunia, perlindungan, dan berkat khusus dari-Nya.
Frasa “pada hari yang Kusiapkan” dapat juga diartikan sebagai “pada hari Aku mempersiapkan mereka untuk diriku sendiri.” Ini menunjukkan bahwa proses pemurnian Allah bukan untuk menghukum, tetapi untuk mempersiapkan umat-Nya untuk hubungan yang lebih dalam dengan Dia.
Perbandingan antara kasih Allah dan kasih sayang seorang ayah kepada anak yang taat, menyoroti keintiman dan kelembutan kasih Allah. Ini bukan hanya kasih yang jauh, tetapi kasih yang melibatkan perhatian, perlindungan, dan bimbingan.