sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Arti dan Makna Mazmur 107:9
Ayat ini menggambarkan Tuhan sebagai sumber kepuasan sejati bagi manusia. Dalam kehidupan, sering kali manusia merasakan dahaga dan kelaparan, bukan hanya dalam arti fisik, tetapi juga secara spiritual dan emosional.
Ada kerinduan dalam hati setiap orang yang tidak bisa diisi oleh hal-hal duniawi—tidak oleh harta, kesuksesan, atau bahkan hubungan dengan sesama manusia. Hanya Tuhan yang mampu mengisi kehampaan itu dengan kebaikan-Nya.
Dahaga dan kelaparan yang dimaksud dalam ayat ini melambangkan kehausan akan kebenaran, kasih, dan pemenuhan rohani. Orang yang hatinya lelah, jiwanya kosong, dan merasa kehilangan arah, akan menemukan kepuasan yang sesungguhnya ketika mereka datang kepada Tuhan.
Dia adalah sumber kehidupan yang tidak hanya memberikan berkat secara materi, tetapi juga memberikan kedamaian, penghiburan, dan kepuasan yang melampaui hal-hal duniawi.
Mazmur ini mengingatkan bahwa siapa pun yang mencari Tuhan dengan hati yang tulus tidak akan dibiarkan dalam kekosongan. Tuhan tidak hanya melihat kebutuhan lahiriah manusia, tetapi juga memperhatikan kondisi batinnya. Dia mengundang setiap orang yang merasa haus dan lapar secara rohani untuk datang kepada-Nya, karena hanya di dalam Dia ada kepuasan sejati.
Ayat ini juga menjadi penghiburan bagi mereka yang merasa tidak memiliki harapan, yang mungkin merasa hampa dalam hidup ini. Janji Tuhan adalah bahwa Dia akan mengisi jiwa yang haus dengan air kehidupan dan memberi makan jiwa yang lapar dengan kebaikan yang melimpah.
Tidak ada satu pun yang datang kepada-Nya dengan hati yang tulus akan dibiarkan kelaparan atau kehausan, karena kasih-Nya cukup untuk memenuhi segala kebutuhan kita, baik secara rohani maupun dalam kehidupan sehari-hari.