Mereka mengembara mencari makan; apabila mereka tidak kenyang, maka mereka mengaum.

Arti dan Makna Mazmur 59:16

Mazmur 59:16 melukiskan gambaran yang sangat kuat tentang orang-orang yang terus berkeliaran dalam keadaan lapar, mencari sesuatu untuk mengisi kekosongan mereka. Ayat ini menggambarkan bagaimana musuh-musuh Daud—yang pada saat itu adalah orang-orang yang mengintai nyawanya—digambarkan seperti anjing liar yang berkeliaran di malam hari, mencari makanan tetapi tetap tidak puas.

Gambaran ini tidak hanya berbicara tentang kelaparan fisik, tetapi juga kelaparan batin. Mereka yang melawan kehendak Tuhan sering kali mendapati diri mereka dalam keadaan yang tidak pernah benar-benar puas. Mereka mencari kepuasan di luar Tuhan, tetapi yang mereka temukan hanyalah kekecewaan dan kegelisahan yang terus-menerus.

Daud, yang mengalami penganiayaan dari musuh-musuhnya, menyadari bahwa mereka hidup dalam siklus ketidakpuasan. Mereka mengaum, bukan hanya karena lapar secara jasmani, tetapi juga karena ketidakmampuan mereka untuk menemukan damai dan kepuasan sejati.

Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa tanpa Tuhan, manusia bisa terus mencari tetapi tidak pernah merasa cukup. Dunia menawarkan banyak hal yang tampak memuaskan, tetapi pada akhirnya, hanya Tuhan yang bisa memberi ketenangan sejati.

Dalam konteks yang lebih luas, Mazmur 59 sendiri adalah doa Daud yang berseru kepada Tuhan di tengah pengejaran musuh-musuhnya. Namun, di tengah ancaman itu, Daud tidak gentar, karena ia tahu bahwa Tuhan adalah perlindungan dan kekuatannya. Ayat-ayat selanjutnya menunjukkan bagaimana Daud menaruh harapannya pada kasih setia Tuhan, bukan pada keadilan dunia atau kekuatan manusia.

Dengan demikian, Mazmur 59:16 bukan hanya sekadar gambaran tentang musuh yang kelaparan, tetapi juga cerminan dari jiwa-jiwa yang tersesat tanpa Tuhan—mereka mengembara, mereka mencari, tetapi tidak pernah benar-benar menemukan kepuasan sejati.

 

Write A Comment