Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.
Arti dan Makna Ulangan 15:11
Ayat ini mengandung pesan penting mengenai tanggung jawab sosial terhadap orang miskin. Allah memberi perintah kepada umat Israel untuk menunjukkan kemurahan hati dan kepedulian terhadap orang-orang yang berada dalam kesulitan ekonomi, baik itu kemiskinan atau kekurangan lainnya.
Ayat ini juga menegaskan bahwa selama umat manusia ada, kemiskinan akan selalu ada, dan karenanya, umat percaya harus siap untuk memberikan pertolongan.
Maksud dari ayat ini adalah untuk mengingatkan umat Allah bahwa mereka tidak boleh menutup mata terhadap kebutuhan orang miskin dan mereka yang membutuhkan bantuan. “Bukalah tanganmu lebar-lebar” menggambarkan sikap dermawan dan tanpa pamrih, di mana seseorang siap untuk memberi dengan murah hati kepada sesama yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang berada dalam keadaan miskin dan kekurangan.
Allah mengingatkan bahwa kemiskinan akan selalu ada, namun umat-Nya harus tetap berkomitmen untuk berbagi dan membantu sesama, apalagi di tengah-tengah masyarakat yang mungkin sering kali melupakan mereka yang lemah.
Ini adalah panggilan bagi umat Tuhan untuk menjaga solidaritas sosial dan untuk mengamalkan kasih dalam bentuk nyata melalui tindakan memberi kepada yang membutuhkan.
Latar Belakang dan Tujuan Ditulisnya Kitab Ulangan
Kitab Ulangan bagaikan sebuah peta yang menuntun bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian. Di balik kisah-kisah inspiratif dan nasihat bijak, terdapat sejarah dan tujuan mulia di balik penulisannya.
Sekitar 1400 SM, di tengah hamparan Dataran Moab yang gersang, Musa, sang pemimpin visioner, berdiri di hadapan generasi baru bangsa Israel. Generasi yang tidak merasakan langsung keajaiban di Mesir, generasi yang akan melangkah ke Tanah Perjanjian yang dijanjikan.
Misi Mulia Kitab Ulangan
- Mengingat Janji Abadi: Musa mengingatkan bangsa Israel tentang perjanjian Allah dengan Abraham, tentang pembebasan dari Mesir, dan tentang janji Tanah Perjanjian.
- Menyibakkan Cahaya Hukum dan Ketetapan: Musa menjabarkan hukum dan peraturan yang menjadi kompas moral dan spiritual bangsa Israel di tanah baru mereka.
- Memperkuat Iman dan Kesetiaan: Di tengah godaan dewa-dewa asing di Tanah Perjanjian, Musa meneguhkan iman dan komitmen bangsa Israel kepada Allah.
- Peringatan akan Konsekuensi Kebangsaan: Musa memberikan peringatan akan konsekuensi buruk jika bangsa Israel berpaling dari Allah dan hukum-hukum-Nya.
Menjelajahi Isi Kitab Ulangan
Bagai sebuah simfoni, kitab ini terbagi menjadi tiga bagian yang harmonis:
- Kisah Perjalanan Menuju Tanah Perjanjian: Pengingat tentang 40 tahun di padang gurun dan peristiwa di Gunung Sinai.
- Simfoni Hukum dan Ketetapan: Sepuluh Perintah Allah dan berbagai peraturan menjadi panduan hidup bangsa Israel.
- Berkat dan Kutukan, Pewarisan Kepemimpinan: Musa menyampaikan berkat dan kutukan, dan melantik Yosua sebagai pemimpin baru.
Kitab Ulangan bukan hanya kumpulan aturan, tetapi juga kisah tentang identitas, iman, dan komitmen. Di dalamnya, terukir pesan abadi tentang kesetiaan kepada Allah, pentingnya hukum dan moral, serta tanggung jawab dalam membangun bangsa yang diberkati.
Kitab Ulangan, dengan pidato-pidato dan hukum-hukumnya, menjadi sumber hikmat dan petunjuk bagi bangsa Israel dalam menjalani kehidupan mereka di tanah yang dijanjikan.