Perzinaan dalam hukum agama termasuk Kristen dipandang sebagai dosa, tapi bagaimana jika tidak dilakukan secara fisik, hanya menontonnya saja?
Topik pornografi dan segala hal yang berbau seksual nampaknya masih saja tabu untuk dibahas dalam lingkup publik. Padahal kita tau bahwa manusia akan takut dengan hal yang tidak mereka ketahui.
Dalam hal ini bukan untuk tidak takut untuk menonton pornografi melainkan konsekuensi setelah kita melakukannya.
Anda mungkin merasa bersalah setelah menonton pornografi dan bertanya-tanya mengapa saya melakukan ini?! Bahkan mungkin saja mulai mempertanyakan pada diri sendiri apakah apa yang anda lakukan itu salah dan meminta petunjuk dari Tuhan.
Daftar Isi
Cara Mengetahui Jika Anda Sedang Berdosa
- Anda merasa ragu apakah yang Anda lakukan itu salah.
- Anda merasa bersalah dan malu.
- Anda mencari alasan untuk terus melakukannya meski merasa tidak nyaman.
- Anda menyakiti diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
- Anda merasa terperangkap dalam kecanduan karena ingin berhenti, tetapi tidak bisa.
Sebetulnya kita sudah tau kalau itu menonton film dewasa itu salah, tapi kenapa kita masih mempertanyakannya lagi?
Pornografi dalam pandangan agama Kristen adalah dosa, meskipun hanya menonton dan tidak terlibat langsung dalam tindakan yang digambarkan. Penilaian ini didasarkan pada beberapa prinsip Alkitab dan ajaran Yesus tak selalu menilai tindakan melainkan mengenai hati dan motivasi seseorang.
Jika Anda mencari ayat-ayat Alkitab yang mengutuk pornografi, Anda mungkin kecewa. Sebagian besar orang Kristen sudah sepakat bahwa menonton pornografi adalah dosa. Lalu, mengapa ada yang masih bertanya?
Ada dua alasan utama:
- Seorang wanita menemukan bahwa suaminya menonton pornografi dan mencari panduan moral serta Alkitab untuk mengarahkannya ke jalan yang benar.
- Seorang pria yang berjuang dengan kecanduan pornografi bertanya sebagai cara untuk mengatasi rasa malu itu.
Rasa malu sering kali membuat pertanyaan tentang pornografi menjadi percakapan yang tidak produktif. Mengutip ayat-ayat Alkitab kepada seseorang yang merasa malu hanya akan membuatnya semakin menarik diri.
Ya, menonton pornografi adalah dosa, tetapi kecanduan itu sendiri bukanlah dosa. Sama seperti pecandu alkohol yang diberitahu bahwa minumnya itu dosa, itu tidak akan cukup untuk membuat mereka berhenti.
Baik kecanduan alkohol maupun pornografi, kita harus melihatnya sebagai penyakit dengan akar penyebab yang memerlukan bantuan profesional untuk disembuhkan. Alkitab bisa membantu kita memahami hati Tuhan tentang dosa, dan bagaimana Tuhan ingin membawa penyembuhan ke dalam kehidupan kita yang rusak.
Mengapa Menonton Pornografi Itu Dosa?
Pornografi merendahkan dan mengobjektifikasi manusia. Dalam pandangan Kristen, setiap orang adalah ciptaan Allah yang berharga, dan kita dipanggil untuk saling menghormati dan menghargai martabat satu sama lain.
Ketika menonton pornografi, orang diperlakukan bukan sebagai pribadi dengan nilai dan martabat, melainkan hanya sebagai objek seksual untuk kepuasan pribadi. Ini bertentangan dengan ajaran Alkitab untuk saling mengasihi dan menghormati (1 Petrus 2:17).
Pornografi juga memperkuat budaya seksualisasi di mana orang dipandang sebagai objek seksual, bukan sebagai manusia yang utuh. Ini bisa menyebabkan masalah besar seperti perdagangan manusia.
Jika anda sudah berkeluarga, kebiasaan ini bisa merusak hubungan suami-istri, membuat pasangan merasa tidak dihargai atau bahkan disakiti secara emosional.
Dampak Film Porno Bagi Kita Secara Sains
- Penggunaan pornografi dapat memicu pelepasan dopamin yang kuat, memengaruhi pusat penghargaan di otak, dan menyebabkan kecanduan.
- Meningkatkan isolasi dari orang lain. Pengguna cenderung lebih fokus pada konsumsi pornografi daripada membangun hubungan sosial atau intim yang sehat.
- Konsumsi pornografi dapat menyebabkan ketidakpuasan seksual dalam hubungan nyata.
- Memberikan gambaran yang keliru tentang hubungan dan seks.
- Membuat Anda merasa buruk tentang diri sendiri.
- Merendahkan perempuan atau diri sendiri.
- Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi pornografi berhubungan dengan disfungsi ereksi pada pria muda.
Pornografi dan Hubungannya dengan Nafsu dalam Alkitab

Pornografi tidak disebutkan langsung dalam Alkitab, namun sering kali dikaitkan dengan dosa nafsu.
Yesus berkata dalam Matius 5:27:
“Kamu telah mendengar bahwa dikatakan, ‘Jangan berzinah.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang seorang wanita dengan nafsu telah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”
Baru memikirkannya saja sudah termasuk zina apalagi kalau pikiran tersebut sudah terwujud dalam tindakan.
Padahal, Indonesia termasuk negara paling religius tapi juga termasuk negara dengan pengakses situs porno terbanyak. Sebuah paradox, iman ternyata tidak berbanding lurus dengan moral.
Atau iman mereka jauh melenceng dari esensi agama. Iman hanya dipandang sebagai intensitas beribadah kepada tuhan tapi tak tau kenapa manusia harus beribadah.
Walaupun terkesan ‘normal’ karena banyaknya penikmat film dewasa di internet tapi tetap saja hal itu adalah dosa. Dalam Alkitab pun dengan jelas Tuhan melarang kita untuk berzina dan tidak mendekatinya.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1 Korintus 6:9-10
Kemudahan teknologi membuat kita begitu mudah mengakses konten pornografi, setiap orang bisa melakukannya dan yang membatasi kita hanyalah kesadaran diri sendiri.
Pornografi Membuat Kita Jauh dari Tuhan
Menonton film porno dapat menyebabkan keterikatan yang merusak kehidupan rohani kita. Alkitab mengajarkan bahwa hanya dengan memandang wanita dengan keinginan, sudah merupakan bentuk perzinahan.
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.”
Matius 5:28-29
Seringkali, setelah menonton film porno, seseorang merasa bersalah, menyesal, dan bahkan takut untuk datang kepada Tuhan atau beribadah. Ini menunjukkan betapa dalamnya dampak negatif yang ditimbulkan oleh pornografi, yang tidak hanya memengaruhi tubuh tetapi juga jiwa dan hubungan kita dengan Tuhan.
Untuk melepaskan diri dari kecanduan pornografi, langkah pertama adalah keterbukaan. Mengakui pada diri sendiri bahwa apa yang kita lakukan itu salah dan bahwa kita membutuhkan bantuan untuk melepaskannya adalah hal yang penting. Bantuan bisa datang dalam berbagai bentuk: dari nasehat orang bijak, mencari kesibukan yang lebih sehat, hingga membaca artikel tentang dampak negatif dari kebiasaan tersebut.
Apakah Pornografi Itu Salah Meski Tidak Mengarah Pada Tindakan Seksual Langsung?
Alkitab jelas mengajarkan untuk menjaga diri dari segala bentuk percabulan, kenajisan, dan nafsu seksual yang merusak. Bahkan jika kita tidak melakukan tindakan fisik, pikiran dan perasaan kita tetap harus dijaga dengan hati-hati.
“Matikanlah anggota-anggota tubuhmu … sehubungan dengan percabulan, kenajisan, nafsu seksual, keinginan yang mencelakakan, dan keinginan akan milik orang lain.”
Kolose 3:5
Selain itu, Alkitab juga mengingatkan kita untuk menghindari segala bentuk percakapan yang cabul atau tidak senonoh.
“Jangan sampai kalian membicarakan perbuatan cabul dan segala kenajisan atau keserakahan, karena ini tidak pantas bagi orang-orang suci, begitu juga dengan kelakuan memalukan atau perkataan kosong atau lelucon cabul, karena semua ini tidak pantas. Sebaliknya, ucapkanlah syukur.”
Efesus 5:3-4
Senda gurau cabul atau bercanda tentang hal-hal yang bersifat mesum sudah dianggap tidak pantas menurut Alkitab. Apalagi jika kita menonton dan menikmati film dewasa, yang jelas berisi rekaman tindakan zina, homoseksual, dan berbagai bentuk pencabulan lainnya.
Pornografi, yang memuat visualisasi perbuatan zina dan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Tuhan, jauh lebih menyakiti hati Allah dibandingkan hanya sekadar bercanda tentang hal-hal cabul. Dengan terus melihat pornografi, kita mengikis kesucian hati kita dan menjauhkan diri dari kehendak Tuhan.
Bagi orang-orang yang gundah juga mempertanyakan apakah menonton film dewasa adalah perbuatan dosa, alangkah baiknya sekaligus menjauhi konten-konten tersebut sebelum kecanduan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindarkan kita dari dosa menonton pornografi, berikut di antaranya:
Carilah apa yang baik, dan bukan apa yang buruk . . . Bencilah apa yang buruk, dan kasihilah apa yang baik.
Amos 5:14
Tuhan Yesus melarang perilaku seksual, penyimpangan, pemabuk, mencuri dan hal apapun yang bersifat merusak. Bagaimana kita menghindarinya? Tentu dengan kesadaran diri serta menerapkan hikmat dalam Firman Allah.
Kita bisa menjauh dari pornografi dengan memikirkan secara secara apa konsekuensi dibalik tindakan itu, berapa dosa yang akan kita tanggung. Pikiran ini akan memicu kesadaran kita bahwa hal itu memang salah dan tak patut untuk dilakukan.