Filsafat Yunani kuno memang mengklasifikasikan cinta dalam empat kategori: Storge, Philia, Eros, dan Agape. Namun, Alkitab memiliki perspektif yang unik tentang cinta, melampaui definisi Yunani dan menekankan kasih ilahi yang mendasari semua jenis cinta.
Alkitab tidak hanya mengajarkan tentang cinta kasih Allah dan teladan Kristus, tetapi juga memerintahkan kita untuk hidup dalam kasih.
Alkitab menggambarkan cinta bukan hanya sebagai keterikatan atau kasih sayang emosional semata. Cinta digambarkan sebagai sifat ilahi, prinsip fundamental, dan kekuatan pendorong dalam hubungan manusia.
Cinta Kasih Menurut Alkitab
Cinta kasih. Dua kata sederhana yang membawa makna luar biasa. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin menggunakannya untuk mengungkapkan perasaan sayang kepada keluarga, teman, atau pasangan.
Namun, dalam Alkitab, konsep cinta kasih jauh lebih dalam dan luas. Ini adalah inti dari ajaran Kristen dan fondasi hubungan kita dengan Tuhan dan sesama manusia.
Mari kita telusuri makna setiap jenis cinta dan bagaimana Alkitab menggambarkannya:
1. Storge (Kasih Keluarga)
Storge adalah salah satu dari empat jenis cinta dalam filsafat Yunani kuno, mengacu pada kasih sayang alami dan ikatan emosional yang kuat antara anggota keluarga, seperti orang tua dan anak-anak, saudara kandung, dan kakek nenek. Kasih sayang ini terbentuk sejak usia dini dan didasarkan pada hubungan darah dan kedekatan emosional.
Dalam Alkitab, konsep storge tertanam dalam kisah penciptaan dan struktur keluarga yang Allah ciptakan. Allah menetapkan pernikahan sebagai persatuan suci antara pria dan wanita untuk membangun keluarga dan membesarkan anak-anak (Kejadian 2:24). Kasih sayang keluarga digambarkan sebagai hal yang alami dan penting dalam kehidupan manusia.
Alkitab penuh dengan contoh kasih sayang keluarga, seperti kasih Abraham kepada Ishak (Kejadian 22), kasih orang tua kepada anak-anak (Efesus 6:4), dan kasih persaudaraan (1 Petrus 1:22).
Kasih storge dalam Alkitab memiliki beberapa karakteristik penting:
- Tidak Bersyarat – Kasih sayang keluarga tidak bergantung pada perilaku atau pencapaian individu. Orang tua mengasihi anak-anak mereka apa pun yang terjadi, dan saudara kandung saling mendukung dalam suka dan duka.
- Langgeng – Ikatan keluarga biasanya tahan lama dan bertahan sepanjang hidup. Meskipun ada pasang surut dalam hubungan keluarga, kasih sayang storge seringkali dapat mengatasi tantangan dan memperkuat ikatan.
- Memelihara – Storge memberikan rasa aman, nyaman, dan stabilitas. Keluarga memberikan dukungan emosional dan praktis yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan individu.
Kasih sayang keluarga memainkan peran penting dalam perkembangan manusia. Storge memberikan fondasi emosional yang kuat yang membantu individu membangun rasa identitas, harga diri, dan kepercayaan diri. Kasih sayang keluarga juga memupuk rasa kasih sayang, empati, dan tanggung jawab terhadap orang lain.
2. Philia (Kasih Persahabatan)
Philia adalah persahabatan sejati yang didasarkan pada rasa saling menghormati dan pengertian, juga dipuji dalam Alkitab. Contohnya, Daud dan Yonatan (1 Samuel 18:1-4), Yesus dan para muridnya (Yohanes 13:1), dan Paulus dan Timotius (2 Timotius 1:3) adalah contoh persahabatan yang erat dan saling mendukung.
Philia ini mengacu pada persahabatan sejati dan kasih sayang timbal balik yang didasarkan pada rasa saling menghormati, pengertian, dan kepercayaan. Persahabatan ini terjalin melalui interaksi, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam suka dan duka.
Alkitab memberikan beberapa contoh persahabatan Philia yang kuat dan positif:
- Daud dan Yonatan – Persahabatan mereka digambarkan sebagai “lebih dari kasih seorang wanita” (1 Samuel 18:1-4). Mereka saling mendukung dalam masa sulit dan memiliki hubungan yang saling menguntungkan.
- Yesus dan para murid-Nya – Yesus memiliki hubungan yang erat dengan para murid-Nya, mengajar mereka, berbagi makanan dan tempat tinggal, dan mempercayakan mereka dengan misi-Nya (Yohanes 15:15).
- Paulus dan Timotius – Paulus dan Timotius memiliki hubungan mentor-murid yang kuat, saling mendukung dalam pelayanan mereka dan berbagi iman mereka (2 Timotius 1:3).
Persahabatan yang sehat memberikan banyak manfaat bagi kita dan masyarakat luas, meningkatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan pertumbuhan pribadi. Alkitab mendorong kita untuk membangun dan memelihara persahabatan yang kuat yang memperkaya hidup kita dan memperkuat komunitas kita.
3. Eros (Kasih Romantis)
Eros adalah cinta romantis yang penuh gairah dan keintiman, merupakan anugerah pernikahan yang suci dalam Alkitab. Di dalam kitab suci, konsep eros diakui sebagai aspek penting dari hubungan manusia.
Alkitab memandang eros secara positif sebagai anugerah dari Allah yang dimaksudkan untuk dinikmati dalam konteks pernikahan yang kudus.
Pernikahan, yang ditetapkan oleh Allah sejak awal, dimaksudkan untuk menjadi persatuan cinta kasih dan keintiman antara pria dan wanita (Kejadian 2:24). Eros memainkan peran penting dalam menarik pasangan satu sama lain sekaligus membangun keintiman fisik dan emosional dalam pernikahan.
Contoh Eros dalam Alkitab
- Kidung Agung – Kitab ini merupakan syair cinta yang indah yang menggambarkan gairah dan keintiman cinta romantis antara dua orang.
- Ishak dan Ribka – Kisah mereka menunjukkan ketertarikan fisik yang kuat dan cinta pada pandangan pertama (Kejadian 24).
- Hosea dan Gomer – Hubungan mereka yang penuh gejolak menggambarkan kompleksitas cinta romantis dan potensi pemulihan (Hosea 1-3).
Namun, Alkitab juga memperingatkan bahaya eros yang tidak terkendali dan mendorong seseorang untuk mengendalikan hasrat atau nafsu mereka supaya tidak berujung pada zina.
Ketika eros diekspresikan dengan cara yang sehat dan bertanggung jawab dalam konteks pernikahan, eros dapat memperkuat ikatan antara pasangan, membawa sukacita, dan berkontribusi pada pernikahan yang bahagia dan memuaskan.
Alkitab mendorong umatnya untuk mampu mengontrol eros dengan bijak dan menggabungkannya dengan philia dan agape untuk membangun hubungan cinta kasih yang tahan lama.
4. Agape (Kasih Ilahi)
Agape adalah kasih tanpa syarat dan pengorbanan yang berasal dari Allah, merupakan inti dari pesan Kristen. Allah menunjukkan kasih agape yang sempurna melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib (Yohanes 3:16). Kasih agape ini mendorong kita untuk mengasihi sesama seperti diri kita sendiri (Matius 22:39), bahkan musuh kita (Matius 5:44).
Dalam Alkitab, agape adalah cinta yang paling tinggi dan paling penting. Ini adalah sifat dasar Allah sendiri, dan merupakan sumber dari semua cinta sejati di dunia (1 Yohanes 4:8). Agape ditunjukkan dengan paling jelas dalam pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, di mana Dia memberikan nyawanya untuk menebus dosa umat manusia (Yohanes 3:16).
Contoh Agape dalam Alkitab:
- Allah dan umat manusia – Kasih Allah bagi umat manusia, ditunjukkan melalui pengorbanan Yesus Kristus (Yohanes 3:16)
- Yesus dan para murid-Nya – Kasih Yesus bagi para murid-Nya, terbukti dalam pengajaran, tindakan, dan pengorbanan-Nya (Yohanes 15:13)
- Orang Samaria yang Baik Hati – Kasih Orang Samaria yang Baik Hati kepada orang asing yang terluka (Lukas 10:25-37)
Agape adalah fondasi dari semua cinta sejati dan harus menjadi kekuatan pendorong di balik semua hubungan kita. Ketika kita mengasihi orang lain dengan agape, kita meniru kasih Allah dan membawa terang dan kebaikan ke dunia.
Alkitab melampaui definisi Yunani dengan menekankan kasih agape sebagai dasar dari semua jenis cinta. Kasih agape tidak terbatas pada hubungan keluarga, persahabatan, atau pernikahan, tetapi meluas ke semua orang, bahkan musuh. Kasih agape dimotivasi oleh kehendak Allah dan bukan oleh kebutuhan atau keinginan pribadi.
Akhir Kata
Dalam Alkitab, cinta digambarkan sebagai konsep yang kompleks dan multidimensi yang melampaui perasaan romantis atau kasih sayang semata. Alkitab mendefinisikan cinta sebagai sifat ilahi yang fundamental, yang diwujudkan dalam berbagai bentuk hubungan manusia.
Storge, Philia, dan Eros merupakan jenis cinta yang indah dan penting dalam hidup manusia. Namun, Alkitab menunjukkan bahwa kasih agape, kasih ilahi yang tanpa syarat dan pengorbanan, adalah jenis cinta yang paling tinggi dan sempurna. Kasih agape ini merupakan fondasi dari semua hubungan yang sehat dan merupakan cerminan dari kasih Allah yang sempurna bagi umat manusia.
Di dalam hidup ini tentu lebih menyenangkan untuk melihat cinta kasih dibanding kekerasan, perundungan, hinaan dan sejenisnya. Sayangnya masih banyak orang yang mementingkan emosi negatif dibanding positif, untuk itu mari kita belajar untuk lebih bijaksana agar mampu mengendalikan emosi, bukan sebaliknya.